Pasang Iklan

Jumat, 20 September 2013

Terkhir Kali Aku Melihat Ibu

Sore itu aku pulang sekolah seperti biasanya, ku lihat ibuku sedang berjualan padahal ibuku tidak boleh kecapekaan. Sesampainya di rumah aku langsung bergegas mandi dan menggantikan ibuku berjualan. Tepat pukul 22.00 WIB ku tutup kedai ku, ku pulang ternyata ibuku sudah mulai tidak enak badan. Tak tega melihat ibu sakit aku langsung memijat ibuku.

Memang ibuku sudah sering keluar masuk rumah sakit mulai dari tahun 2005. Ibuku menderita penyakit SGB dan kekurangan kalium. Malamnya Cuma lemas begitu saja, tetapi kesesokan paginya semua organ tubuh ibuku sudah sudah untuk di gerakkan. Pada sakit – sakit sebelumnya ibuku tidak pernah berkata yang aneh – aneh.

Beliau meminta maaf kepada ayah, “jaga adik dan beresin rumah ya bg” beliau berkata kepada ku. Saat itu aku tidak berpikiran jauh kepada kematian. Selasa 17 September 2013 pukul 20.12 WIB ibuku dilarikan ke IGD RSUZA di sana ibuku masih bisa bicara Cuma badan saja yang tidak bisa di gerakkan.

Pukul 23.47 WIB ku tinggalkan ibuku dengan ayahku di RSUZA. Keesokan paginya aku pergi ke tempat aku prakerin (Hermes Palace Hotel) seperti biasanya. Di Hermes pikiran ku tidak tenang, akhirnya pukul 13.50 WIB ku putuskan menjaga ibuku di RS. Aku sangat terkejut sampai di sana terakhir ku tinggalkan ibuku beliau bisa berbicara, tapi hari itu ibuku sudah tidak bisa berbicara dan di pasang selang – selang ke dalam mulutnya.

Di situ ku lihat ibuku ingin bicara tapi tidak bisa. Ibuku seperti sesak, kemudian ku laporkan pada perawat di situ, setelah ku lapor apa kata mereka? “memang seperti dek!” kata dia. Saat itu kebetulan ruang ICU penuh semua. Pukul 15.58 WIB ibuku sadar tiba2 dan bisa berbisik meminta air. Karna ku rasa ibuku sudah agak lumayan aku pulang untuk mandi dan menjemput adik ku untuk balik ke rumah sakit.

Saat aku sampai, tidak berapa lama azan pun berkumandang. Bergegas ku ambil wudhu dan salat berjamaah. Sesusai salat ayahku masuk ke ruangan ICU apa yang ia dapatkan ibuku ditinggal pergi dengan kondisi kritis. Rupanya mereka di dalam kamar perawat. Sewaktu aku masuk ke ruang ICU ibuku sudah tidak merespon apa – apa lagi. Bisanya kalau sudah kritis pihak RS menggunakan alat bantu pemompa jantung, tapi apa yang mereka lakukan?, mereka hanya menggunakan kedua tangannya. Sekitar 30 menit tidak ada respon “Ibu sudah tidak ada lagi pak” kata perawat kepada ayah ku. Tepat pukul 20.00 WIB ibuku menghembuskan nafas terakhirnya.

Di situ batin ku sangat terpukul keras. Air mataku tidak dapat di hentikan lagi. Ku cium kedua kaki dan kening ibuku. Dan mengambil adik ku yang paling kecil, aku makin sedih karna ia di tinggal ibu padahal Ia baru berusia 5 tahun. “Iklas bang” kata ayah. Ku coba mengiklaskan kepergian ibuku, akhirnya beban yang ada di batin ku hilang, aku baru tau “Rupanya ini rasanya iklas”. Setelah mengabarkan keluarga dan mereka sudah datang dan melihat terakhir kali nya jasad ibuku yang sudah berbujur kaku, kami langsung membawa jasad pulang kerumah sebentar yang nantinya akan di bawa ke kampung halaman yaitu di tapaktuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hubungi Saya

Nama

Email *

Pesan *

Mohon Supportnya

Tentang Saya

Dari nama blog aku saja pasti semua udah tau kalo nama aku naufal haha, ke gr-an kali aku ini. Sebenarnya nama lengkap aku tu Naufal Khalish... Read More