Pasang Iklan

Selasa, 22 Oktober 2013

Pertama Kalinya Berhari Raya di Kota Subulussalam

Subulussalam, kota yang bertema “Sada Kata” dan bulan juni kemarin baru saja mengadakan MTQ Provinsi Aceh. Malam Senin (13/10/13), aku rencananya mau berangkat ke kota yang bertema “Sada Kata” tersebut. Aku akan berhari raya idul adha di sana, karena adik kandung ku itu tinggal di rumah kakak alm.ibuku yang aku sapa “Etek”.

12 jam perjalanan akhirnya aku sampai di Subulussalam, yang di sambut oleh adik sepupuku. Dia sangat gembira dan menceritakan semua apa yang dia lakukan di subulussalam, setelah 3 minggu lebih dia berada di kota tersebut.

Setelah membereskan semua baju dan barang – barang ku, aku langsung mandi dan makan dengan segera. Lalu ku berikan kopi Biecoffee yang di berikan oleh bg pozan selaku seo Bie Enterprise. “Wahhh, kopi dari gayo mantap ni” kata suami dari kakak alm.ibuku, yang ku sapa “Bapak”.

Mataku rasanya berat, lalu ku baringkan badanku dan langsung terlelap. Waktu sudah menunjukkan pukul 17.04 WIB, ku mandi dan langsung bergegas pergi ke rumah abang alm.ibuku, yang aku sapa “Wawak”. Baru ku matikan motorku aku langsung di sapa oleh Wawakku. “Jam Berapa Sampai?” tanya wawakku, “Jam 08.20 WIB wak” Jelasku. Karena kopi yang di berikan bg pozan 2 bungkus, ku berikan 1 lagi ke wawak.

Setelah duduk sebentar, aku di ajak oleh adik sepupuku (Nawal) jalan2 keliling kota subulussalam. Tak terasa, azan sudah berkumandang di masjid, padahal waktu masih menunjukkan pukul 18.28 WIB. Aku langsung pulang dan shalat magrib.

Seusai magrib aku keliling kota lagi, dan aku melihat ada yang berbeda di kota ini saat malam takbir. Takbiran hanya di kumandangkan di masjid, tidak ada pawai takbir. Dan toko – toko masih buka. Keesokan paginya aku shalat di masjid yang terletak di Jln. T. Hamzah fansyuri. Dan aku melihat ada yang berdeda, laki – laki satu shaf dengan perempuan. Kutbah yang di bacakan bertele – tele.

Ada lagi yang berbeda lagi di sini, Pasar yang biasanya aku lihat tutup saat hari raya, di sini pasar pada saat hari raya sudah buka pukul 09.00 WIB. Pukul 11.08 WIB aku di ajak pergi ke rumah kakak suami kakak sepupu ku yang bertempat di Rimo tepatnya di Aceh Singkil, perjalan yang di tempuh dengan kurang lebih 1 jam perjalanan dari kota subulussalam, yang ditempuh melalui darat. Lelah ku pun terbayar dengan rumah panggung, anginnya sepoi – sepoi, dan ada sungai kecil yang dialiri mata air dari gunung.

Makan nasi siang di sini rasanya alami sekali. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16.48 WIB. Kami langsung pulang ke rumah wawakku. Setelah sampai aku pulang ke rumah etekku. Ada yang berbeda lagi di sini orang – orang tidak menggunakan spion 2 juga tidak memakai helm, ku tanya dengan Bapak “Apa tidak ada Razia di sini pak?” “Ngak ada di sini” jelasnya. Di kota ini peraturan tidak berjalan dengan baik, banyak pelanggaran di sini seperti, Pamplet asmaul husna di lempari batu, orang – orang tidak mematuhi lampu lalu lintas, dan spanduk salah satu calon wali kota di lempari batu dengan anak – anak.

Di sini aku tidak pernah mendengar bahasa aceh, yang aku dengan hanya bahasa indonesia dengan logat batak dan bahasa batak, “Ini Aceh atau Medan sih??” tanya ku dalam hati. Hari Kamis mereka sudah bersekolah dan bekerja, padahal ini masih hari ke 3 lebaran.

Sampai di sini cerita ku kali ini, mudah- mudahan hari raya idul adha kawan – kawan tahun ini lebih asik dari aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hubungi Saya

Nama

Email *

Pesan *

Mohon Supportnya

Tentang Saya

Dari nama blog aku saja pasti semua udah tau kalo nama aku naufal haha, ke gr-an kali aku ini. Sebenarnya nama lengkap aku tu Naufal Khalish... Read More